Breaking News

Problem Based Learning dan Problem Solving Melatih Anak Dalam Public Policy Sejak Dini

Menurut Kamus Cambridge, kebijakan publik adalah kebijakan pemerintah yang memengaruhi setiap orang di suatu negara atau negara bagian atau kebijakan secara umum. 

David Easton dalam A Systems Analysis of Political Life (1965) mendefinisikan kebijakan publik sebagai pengalokasian nilai-nilai secara paksa kepada seluruh anggota masyarakat. 

Dalam Encyclopedia of Policy Studies (1950), Lasswell dan Kaplan menyatakan, kebijakan publik adalah suatu program pencapaian tujuan, nilai-nilai dalam praktek yang terarah. 

Menurut Anderson dalam Public Policy Making (1984), kebijakan publik adalah kebijakan-kebijakan yang dikembangkan oleh badan-badan dan pejabat-pejabat pemerintah. 

Thomas R Dye dalam Understanding Public Policy (1978) menyatakan, kebijakan publik adalah apa yang dipilih oleh pemerintah untuk dikerjakan atau tidak dikerjakan.

Kebijakan Pemerintah untuk Mengatasi Masalah Ekonomi Tujuan kebijakan publik Tujuan kebijakan publik adalah dapat dicapainya kesejahteraan masyarakat melalui peraturan yang dibuat oleh pemerintah. Tujuan kebijakan publik adalah dapat diperolehnya nilai-nilai oleh publik baik yang bertalian dengan barang publik (public goods) maupun jasa publik (public service). Nilai-nilai tersebut sangat dibutuhkan oleh publik untuk meningkatkan kualitas hidup baik fisik maupun non-fisik. 

Ciri-ciri kebijakan Terdapat beberapa ciri penting kebijakan: 

  1. Kebijakan adalah suatu tindakan pemerintah yang bertujuan menciptakan kesejahteraan masyarakat. 
  2. Kebijakan dibuat melalui tahap-tahap yang sistematis sehingga semua variabel pokok dari semua permasalahan yang akan dipecahkan tercakup. 
  3. Kebijakan harus dapat dilaksanakan oleh unit organisasi pelaksana. 
  4. Kebijakan perlu dievaluasi sehingga diketahui berhasil atau tidaknya dalam menyelesaikan masalah. 

Tahap-tahap kebijakan publik Harold F Gortner dalam Public Administration (1984) menjelaskan terdapat lima tahap dalam proses terjadinya kebijakan publik adalah: 

  1. Identifikasi masalah 
  2. Formulasi 
  3. Legitimasi 
  4. Aplikasi 
  5. Evaluasi

Problem based learning adalah model pembelajaran yang menggunakan masalah yang ada di dunia nyata untuk melatih siswa berfikir kritis dan terampil memecahkan masalah. Dengan model ini, siswa dapat memperoleh pengetahuan tentang konsep yang penting dari apa yang dipelajari, dan mengorganisasikan, meneliti, dan memecahkan masalah-masalah kehidupan yang kompleks. Sedangkan Problem solving adalah proses untuk mencari solusi terhadap masalah atau tantangan yang menghalangi pencapaian tujuan. Problem solving melibatkan kemampuan kognitif, kreatif, analitis, dan pengambilan keputusan. Problem solving merupakan soft skill yang penting dalam kehidupan sehari-hari.

Kedua Model Pembelajaran diatas adalah Model Utama dari Pembelajaran Berbasis Masalah. Dalam Pembelajaran Berbasis Masalah, Anak dirangsang dengan Sebuah Isu, Kasus ataupun Kejadian dari Fenomena Geosfer dengan Data dan dirangsang dengan Lembar Kerja Untuk Menganalisis Faktor Penyebab, Dampak, Kebijakan Pengendalian Dampak yang telah dilakukan dan Alternatif Pengendalian Yang perlu dilakukan. Pada Alternatif Pengendalian Anak juga dapat diarahkan Mengkritisi Kebijakan yang telah diambil disertai Alternatif Solusi dari Pemecahan Masalah Fenomena Geosfer tersebut. 

Berikut ini adalah Sintak/Langkah Utama Penerapan Model Pembelajaran PBL


Kelima Langkah diatas Dapat diterapkan saat Proses Awal Kelompok atau Juga Dapat langsung didesain Pada LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD/LKS) Kelompok

Berikut ini adalah Sintak/Langkah Utama Penerapan Model Pembelajaran PBL


Pembelajaran Geografi Melalui Artikel Isu Lokal, Nasional, Regional dan Global yang ditulis dengan Data di Laman Website GeoEksplor , Geografi BetaKelas Bencana ataupun Platform Android Aplikasi Pembelajaran Geografi GEOBETA selain Menjadi Sumber Informasi Publik, Juga Menjadi Stimulus Dalam Terapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) di Kelas yang dapat digunakan Untuk Merangsang Diskusi Kelompok di Kelas yang tentu saja Melatih Anak dengan Keterampilan Berfikir Tingkat Tinggi terutama Pada Jejang SMA dan Sederajat.

Model dan Desain Pembelajaran diHarapkan Menyesuaikan dengan Level Perkembangan Anak Ini Penting termasuk Desain Pengembangan LKPD dan Penerapan Model Pembelajaran.

Nah Untuk memahaminya, Kita Lihat Tabel Tahap Perkembangan Kognitif (Piaget) Anak Sesuai Tingkatan Usia berikut ini.


Aktifkan Mode Rotasi Layar Otomatis Untuk Melihat Informasi Tabel di Bawah ini Dengan Baik !!!

Aspek Pembeda

Anak SD

Anak SMP

Anak SMA

Perkembangan Dalam Sikap Kognitif

Belajar sambil bermain, inilah sebuah atmosfer yang senantiasa diinginkan oleh anak-anak usia SD. Mereka sangat bosan bila hanya duduk berjam-jam mendengarkan pengajaran guru pengajar di depan kelas, apalagi jika kreatifitas pengajaran kurang sejalan dalam mendukung pembelajaran anak.

Siswa SMP, perkembangan kognitif utama yang dialami adalah formal operasional, yang mampu berpikir abstrak dengan menggunakan simbol-simbol tertentu atau mengoperasikan kaidah-kaidah logika formal yang tidak terikat lagi oleh objek-objek yang bersifat konkrit, seperti peningkatan kemampuan analisis, kemampuan mengembangkan suatu kemungkinan berdasarkan dua atau lebih kemungkinan yang ada, kemampuan menarik generalisasi dan inferensasi dari berbagai kategori objek yang beragam.

Peningkatan efisiensi dalam perolehan informasi yang baru. Sebagai contoh, pada masa dewasa awal terdapat perubahan dari mencari pengetahuan menuju menerapkan pengetahuan, menerapkan apa yang sudah diketahui, khususnya dalam hal penentuan karier


Diharapkan Artikel di Laman Website GeoEksplor , Geografi Beta , Kelas Bencana ataupun Platform Android Aplikasi Pembelajaran Geografi GEOBETA dapat membantu Peserta didik diseluruh Nusantara Menjadi Calon Pengambil Kebijakan Publik efektif dan Efisien dimasa depan Untuk Menyosong Indonesia Maju dengan Data. 

JEHENSA SEMUEL MAKATITA, S.Pd, Gr

Tidak ada komentar