Breaking News

Catatan Gempa Merusak di Karangasem Bali

Pulau Bali merupakan bagian dari Busur Sunda, yang terbentuk di atas batas konvergen di mana Lempeng Australia yang subduksi di bawah Lempeng Sunda. Laju konvergensi di Parit Sunda–Jawa adalah 7,5 cm per tahun.

Gempa bumi Bali 1917 terjadi pada pukul 06:50 waktu setempat pada tanggal 21 Januari. Gempa ini diperkirakan berkekuatan 6,6 (Sumber Eropa 6,5 SR) dan memiliki intensitas IX (Violent) pada skala intensitas Mercalli. Gempa ini menyebabkan kerusakan yang luas di seluruh Bali, terutama di bagian selatan pulau. Gempa ini memicu banyak tanah longsor, yang menyebabkan 80% dari 1.500 korban jiwa. Gempa ini menyebabkan Tsunami kecil (Tsunami Minor) terpantau di pantai tenggara Bali, tetapi tidak menimbulkan kerusakan.

Pada 18 Mei 1963 Gempa berkekuatan 5,7 di perairan arah Timur Laut Gretek juga menyebabkan kerusakan,... Kemudian pada 22 Mei tahun yang sama gempa kembali terjadi dengan kekuatan 5,9 SR dan juga merusak

Gempa bumi Bali 1976 terjadi pada 14 Juli pukul 15:13 waktu setempat dengan kekuatan 6.5. Guncangan terjadi di 5 kilometer (3,1 mi) sebelah selatan pesisir Laut Bali di Kabupaten Buleleng, dan sekitar 65 kilometer (40 mi) barat laut dari Kota Denpasar. Gempa menyebabkan kerusakan parah hingga sembilan puluh persen rumah-rumah di Kabupaten Buleleng dan menyebabkan kehancuran total di Kecamatan Seririt, di mana sebuah bangunan sekolah runtuh dan setidaknya 200 siswa terjebak. 573 orang diyakini telah meninggal sebagai akibat dari gempa bumi tersebut, setidaknya 544 di Kabupaten Buleleng, 24 di Jembrana dan 5 di Tabanan. Empat ribu lainnya menderita luka-luka dan sekitar 450.000 menjadi tunawisma. Pusat gempa ini pada kedalaman 254 km.

17 Desember 1979 gempa 6,3 kembali terjadi yang dirasakan VI hingga VIII MMI di beberapa kawasan menyebabkan kerusakan
Tanggal 1 Januari 2004, gempa 5,8 SR juga menyebabkan kerusakan

yang terbaru gempa 5,1 SR kemarin pada 13 desember 2022 juga menyebabkan kerusakan. Gempa Karangasem Bali kemarin diawali dengan gempa pembuka (foreshock) M4,8 pukul 16.56 WIB yg berdampak dirasakan dan menimbulkan kerusakan di Karangasem, diikuti 9 kali gempa susulan. 20 menit kemudian terjadi gempa M5,2 berjarak sekitar 10 km dari gempa pertama, yg menambah kerusakan (@DaryonoBMKG). Gempa ini menyebabkan setidaknya 112 Bangunan Rusak. Dari Jumlah tersebut setidaknya 77 Rumah warga Rusak Ringan, 1 Rumah Rusak Sedang, 2 sekolah Rusak Ringan, 11 Pura Umum Rusak Ringan, 13 Pura Pribadi Rusak Ringan, dan 2 kamar mandi rusak Ringan serta melukai 4 warga.

Aktivitas gempa merusak di Kawasan Utara Bali ini Umumnya di Picu Aktivitas Sesar Naik Flores

KESIMPULAN :
Geologi dan Struktur Tanah dan Topogradi Kawasan BALI menyebabkan Amplifikasi atau perbesaran gelombang seismik yang terjadi akibat adanya perbedaan yang signifikan antar lapisan, dengan kata lain gelombang seismik akan mengalami perbesaran, jika merambat pada suatu medium ke medium lain yang lebih lunak dibandingkan dengan medium awal yang dilaluinya sehingga Meskipun Magnitudo gempa Sedang dapat Menyebabkan Kerusakan termasuk Kerusakan akibat Longsoran Lahan. Oleh karena itu,, sebaiknya dihindari Pembangunan kawasan Permukiman di kawasan berlereng rentan Longsor akibat efek goncangan gempa yang teramplifikasi.

Tidak ada komentar